KAHLIL GIBRAN : Penglihatan Asmara

23.56
Ditengah ladang, di dekat sungai yang jernih, aku melihat sebuah sangkar burung yang kayu dan engselnya dibuat dari tangan yang ahli. Di salah satu sudutnya berbaring seekor burung mati, dan di sudut yang lain terdapat dua buah wadah yang satu tidak terisi dan di sudut yang lain terdapat biji bijian. Aku berdiri disana, seakan-akan matinya burung dan gumam air sungai bernilai kesunyian. Dan rasa hormat – sesuatu yang cukup berharga utntuk diperiksa dan direnungkan oleh hati dan nurani.


Saat aku mengikat diriku sendiri dalam pandangan dan pikiran, aku menemukan bahwa makhluk malang itu telah mati kerena kelaparan di dekat aliran sungai dan kelaparan di tengah ladang yang subur. Ayunan kehidupan seperti seseorang yangkaya dan terkunci dalam kamar bertembok besi yang kokoh.

Di depan mataku aku melihat sangkar itu tiba-tiba beruabah menjadi kerangka manusia yang berlumur darah dari luka yang dalam yang terlihat seperti bibir seorang manusia sebuah suara datang dari luka itu “Aku adalah hati manusia, tawanan subtansi dan korban hukum duniawi. Dalam ladang keindahan tuhan, di ujung aliran kehidupan, aku dipenjarakan dalam sangkar yang di buat manusia. 

Di tengah kehidupan ciptaan, aku mati terabaikan karena aku dijauhkan dari menikmati kebebasan tuhan. Semua keindahan yang membangunkan cinta dan harapanku adalah aib bagi anggapan manusia, semua kebaikan yang ku inginkan sia-sia menurut penghakimannya. Aku adalah hati manusia yang tersesat, terpenjara dalam ruang bawah tanah yang kotor dengan peraturan manusia. Terikat rantai kekeuasaan duniawi, mati dan terlupakan oleh tawa umat manusia yang lidahnya terikat dan yang matanya menerawang kosong dan berkaca-kaca.

Semua kata-kata itu ku dengar dan aku melihat mereka muncul dengan aliran darah dari hati yang terluka. Ada lagi yang dikatakan, namun mata berkabut ku dan jiwa menangisku mencegah penglihatan dan pendengaranku.

                                                                                    ------ K. G-----  

SEORANG MAHKLUK LUGU YANG BERKEINGINAN MENGELILINGI DUNIA DENGAN BANTUAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG ADA. TAPI TERHALANG DENGAN TUNGGANGAN BIDADARI YANG SELALU KEHILANGAN SELENDANG UNTUK BERKENCAN DI ATAS LANGIT KAYANGAN.

Artikel Terkait

  • LEMBAH HITAMAku adalah seekor burung yang terbang dilangit negeriku, saudaraku yang kelaparan akan memburuku dan daging tubuhku aka
  • RUANG KELAS Tidak kah kau lelah ketika membuka mata yang lebar untuk datang ke gedung kuno yang membosankan. Mendengar ceramahan p
  • PENCURIAN FENOMENAL KUMAN, Malang - Masyarakat kembali digegerkan oleh sebuah kasus pencurian dikalangan anak kos-kosan. Kasus itu terjadi
  • Antara Derita dan KesenanganKami adalah anak-anak penderitaan dan kalian adalah anak-anak kesenangan. di antara kesenangan dan penderitaan yang kal
Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng