PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Manusia merupakan makhluk yang tidak
dapat hidup tanpa orang lain. Manusia diciptakan sebagai makhluk
multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara
personal maupun sosial. Karena itu manusia disebut sebagai makhluk yang unik,
yang memiliki kemampuan sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
(Burhan, 2008: p25)
Menurut
Selo Soermardjan dan Soeleman Soemardi (Soekanto, 2003:20) mengatakan bahwa
sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia sering kali berkomunikasi dengan dibantu oleh
teknologi. Teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamana hidup manusia. Dalam KBBI
(2002), kata teknologi juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik,
yang dalam konteks ini adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang
bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk
yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan
keinginan. Keberadaan teknologi tentunya sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi
antara manusia satu dengan manusia yang lain.
Adanya
teknologi di jaman yang serba modern seperti saat ini, didasari oleh
pengetahuan, pengetahuan serta unsur lain yang mempengaruhinya. Di lingkungan
sosial, masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan menjadi salah satu
penikmat teknologi tersebut. Tujuannya pasti berbeda. Tetapi dalam hal ini,
teknologi diharapkan dapat membantu pekerjaan manusia. Namun, ternyata di balik
itu semua, teknologi masih memiliki dampak yang dirasakan oleh masyarakat
pedesaan dan perkotaan.
Dari
latar belakang tersebut, penulis mengambil tema “Dampak Teknologi Komunikasi
terhadap Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan”.
1.2
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dari makalah ini :
a. Apa
perbedaan masyarakat Pedesaan dan masyarakat Perkotaan ?
b. Bagaimana
dampak teknologi komunikasi terhadap masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan ?
1.3
Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini antara lain :
a. Untuk
mengetahui perbedaan masyarakat Pedesaan dan masyarakat Perkotaan
b. Untuk
mengetahui dan menganalisis dampak teknologi komunikasi terhadap masyarakat
Pedesaan dan masyarakat Perkotaan
1.4
Manfaat
Manfaat
dari pembuatan makalah ini antara lain :
a. Menambah
pengetahuan, pemahaman tentang dampak teknologi komunikasi terhadap masyarakat
Pedesaan dan masyarakat Perkotaan
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian Sosiologi
Kata
sosiologi berasal dari sofie, yaitu
bercocok tanam atau bertanam, kemudian berkembang menjadi socius, dalam bahasa Latin yang berarti teman, kawan. Lalu
berkembang lagi menjadi kata sosial,
artinya berteman, bersama, berserikat (Burhan, 2008: p27). Hassa Shadily, dalam
buku Sosiologi Komunikasi (2008) mengatakan, Sosiologi adalah ilmu masyarakat
atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau
masyarakatnya, dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan, atau
agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang
meliputi segala segi kehidupannya.
Menurut
Selo Soermardjan dan Soeleman Soemardi (Soekanto, 2003:20) mengatakan bahwa
sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur organisasi
adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu
kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh
timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, umpamanya pengaruh
timbalik balik antara segi kehidupan hukum dan agama, antara segi kehidupan
hukum dan ekonomi, dan lain sebagainya. Salah satu proses sosial yang bersifat
tersendiri ialah dalam hal terjadi perubahan perubahan di dalam struktur
sosial.
Sementara itu, Soerjono Soekanto
(Soekanto,1992:471) mengatakan sosiologi komunikasi merupakan kekhususan
sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau
komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh – mempengaruhi antara para
individu, individu dengan kelompok, maupun antara kelompok. Sosiologi
komunikasi mempelajari tentang interaksi sosial dengan segala aspek yang
berhubungan dengan interaksi tersebut seperti bagaimana interaksi (komunikasi)
itu dilakukan dengan menggunakan media, bagaimana efek media sebagai akibat
dari interaksi tersebut, sampai dengan bagaimana perubahan-perubahan sosial di
masyarakat yang didorong oleh efek media berkembang serta konsekuensi sosial
macam apa yang ditanggung masyarakat sebagai akibat dari perubahan yang
didorong oleh media massa itu.
2.2
Teknologi
Teknologi telah dikenal manusia sejak
jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk menjalani hidup yang lebih nyaman,
lebih makmur dan lebih sejahtera. Sejak awal peradaban sebenarnya telah banyak
ditemukan teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan. Istilah
“teknologi” berasal dari kata “techne” atau cara dan “logos” atau pengetahuan.
Secara harfiah, teknologi dapat
diartikan sebagai pengetahuan tentang cara. Menurut Iskandar Alisyahbana
(1980), pengertian ini merujuk kepada cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat ayau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indra
dan otak manusia.
Jaques Ellul (1967: xxv) member arti
teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki
ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Sehingga pengertian
teknologi secara umum ialah proses yang meningkatkan nilai tambah, produk yang
digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kriteria, dan
struktur atau sistem dimana proses dan produk tersebut dikembangkan dan
digunakan.
2.2.1
Empat
Era Teknologi Komunikasi
Menurut Roger (1986), Teknologi
komunikasi dimasyarakat berkembang dalam empat era yaitu :
1.
Era
Writing
Di Tahun 1041,
di negara china, Pi Sheng menemukan alat cetak tulisan pada buku yang dapat
bergerak, 1241 dikorea ditemukan jenis logam sebagai pengganti tanah liat
2.
Printing
Era
Di tahun 1456
sebuah hand press dicetak pada jenis logam yang dapat bergerak, 1833, sirkulasi
media cetak pertama, 1839, metode praktik fotografi dikembangkan oleh Daguerre
untuk mendukung surat kabar.
3.
Telecommunication
Era
1844, samuel
morse mengirim pesan pertama dengan telegraf, 1894, film sebagai gambar
bergerak ditemukan dan diipertotonkan pertama kepada khalayak publik , 1876,
Alexander Graham Bell, mengirimkan pesan perta melalui telepon, 1895, Guglielmo
Marconi mengirimkan pesan pertama melalui radio, 1912 Lee de Forest menemukan
tabung hampa udara pertama, 1920, KDKA, radio pertma yang mengudara secara
teratur di Pittsburgh, 1933, alat televisi diperkenalkan oleh RCA, 1941
televisi siaran komersil pertama
4.
Interactive
Communication Era,
1946 mainframe
komputer pertama bernama ENIAC, dengan 18.000 vacum tube, 1947 ditemukannya
transistor oleh William shckey, jhon bardeen dan Walter brattain, 1956 ditemukannya
video tape pertama, 1957, rusia meluncurkan satelit sputnik, 1969 NASA
menerbangkan pesawat ruang angkasa dengan mikro komputer 3000 kali lebih kecil
dari ENIAC, 1971 ditemukan Micro prosesor dengan semi konduktor berupa chip
oleh ted hoff pada intel corp, diperusahaan mikro elektronik silicon valley,
1975, mikro komputer pertama, altair 8800, 1975, HBO berdiri dan melakukan
siaran TV kabel pertama, 1976, sistem teletex pertama digunakan di televisi BBC
dan ITV, 1977, interaksi tv kabel pertama diluncurkan, 1979 sistem videotex
pertama diluncurkan.
Teknologi komunikasi dimasyarakat
menyangkut perangkat keras komunikasi (Rogers, 1986), sedangkan teknologi
informasi menyangkut sistem-sistem dalam komunikasi (Ely, 1982).
2.2.2
Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi mengakibatkan
perubahan yang cukup signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan manusia.
Menurut Laudon (2006:p174), perkembangan teknologi informasi meliputi
perkembangan infrastruktur teknologi, khususnya dalam bidang teknologi informasi,
seperti adanya hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi
lainnya.
Adanya perkembangan teknologi sangat
berpengaruh tidak hanya di dunia bisnis, tetapi juga dibidang lainnya.
2.2.3
Karakteristik Teknologi Komunikasi Baru
1.
Interactivity, yaitu : kemampuan atau kualitas
dari sistem komunikasi seperti prilaku komunikasi yang diharapkan, keakuratan
(valid), efektif, menyenangkan bagi para komunikan dalam proses komunikasi.
2.
De-Massified, yaitu :
kemampuan untuk menyampaikan pesan “khusus” antar individu dalam suatu audiance
yang sangat banyak.
3.
Asynchronous, yaitu :
kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan pada waktu yang tepat pada individu
(whenever log-on)
2.3
Masyarakat
Masyarakat bisa diartikan
sebagai pergaulan hidup manusia sehimpun orang yang hidup bersama dalam sesuatu
tempat dengan ikatan aturan tertentu, juga berarti orang, khalayak ramai. Hasan
Sadily memberi pengertian bahwa masyarakat ialah “Kesatuan yang selalu berubah,
yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan terjadi proses perubahan
itu”.
Sedangkan menurut Plato masyarakat
ialah “merupakan refleksi dari manusia perorangan”. Suatu masyarakat akan
mengalami keguncangan sebagaimana halnya manusia perorangan yang terganggu
keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur yaitu nafsu, semangat dan
intelegensia.
Pemikiran tentang masyarakat mengacu
pada penilaian bahwa:
- Masyarakat merupakan kumpulan individu yang terikat oleh kesatuan dari berbagai aspek seperti latar belakang budaya, agama, tradisi kawasan lingkungan dan lain-lain.
- Masyarakat terbentuk dalam keragaman adalah sebagai ketentuan dari Allah, agar dalam kehidupan terjadi dinamika kehidupan sosial, dalam interaksi antar sesama manusia yang menjadi warganya.
- Setiap masyarakat memiliki identitas sendiri yang secara prinsip berbeda satu sama lain.
- Masyarakat merupakan lingkungan yang dapat memberi pengaruh pada pengembangan potensi individu.
Dari beberapa penjelasan yang telah
dijelaskan di atas, pengertian masyarakat secara umum ialah sekelompok manusia
yang terdiri di dalamnya ada keluarga, masyarakat dan adat kebiasaan yang
terikat dalam satu kesatuan aturan
tertentu
2.3.1
Masyarakat
Pedesaan
Sutardjo
Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
Warga
suatu pedesaan
mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang
hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan
biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994).
Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di
desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan. Sistem kekerabatan dan
kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat
pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang
kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan
penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya
merupakan pekerjaan sambilan saja. Golongan orang-orang tua pada masyarakat
pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat
kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992)
menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat
pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
2.3.2
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community. Pengertian
masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya
serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat perkotaan, yaitu :
1. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala
tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah
keduniaan saja.
2. Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain
(Individualisme).
3. Pembagian kerja diantara warga-warga
kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5. Jalan kehidupan yang cepat
dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga
pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar
kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
6. Perubahan-perubahan tampak
nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh-pengaruh dari luar.
Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut
dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:
A. Masyarakat Pedesaan
1.
Perilaku homogeny
2.
Perilaku yang dilandasi oleh
konsep kekeluargaan dan kebersamaan
3.
Perilaku yang berorientasi pada
tradisi dan status.
4.
Isolasi sosial, sehingga static
5.
Kesatuan dan keutuhan cultural
6.
Banyak ritual dan nilai-nilai
sacral
7.
Kolektivisme
B. Masyarakat Kota:
1.
Perilaku heterogen
2.
Perilaku yang dilandasi oleh
konsep pengandalan diri dan kelembagaan
3.
Perilaku yang berorientasi pada
rasionalitas dan fungsi
4.
Mobilitassosial,sehingga
dinamik
5.
Kebauran dan diversifikasi
cultural
6.
Birokrasi fungsional dan
nilai-nilaisekular
7.
Individualism
BAB
III
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sadari bahwa keberadaan teknologi di era globalisasi seperti saat ini, sangat
membantu kita dalam melakukan kegiatan dan pekerjaan kita. Kemajuan perkembangan teknologi khususnya
telekomunikasi, informasi dan multimedia akan sangat berpengaruh dalam
perubahan tatanan organisasi dan hubungan sosial kemasyarakatan dikarenakan
sifat fleksibelitas dan kemampuan telematika untuk masuk ke dalam setiap aspek
aspek kehidupan manusia.
Dampak sosial teknologi komunikasi meliputi semua
aspek baik dari kecepatan adopsi sebuah inovasi, utility teknologi, process, sampai pada impact terhadap teknologi
komunikasi di masyarakat.
Menurut Rogers (1986) Dampak sosial Teknologi
Komunikasi dapat di klasifikasikan seperti berikut :
Adanya
teknologi komunikasi yang berfungsi membantu pekerjaan kita sehari-hari juga
dirasakan oleh masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Baik dari segi
perekonomian, pendidikan, penyebaran budaya, hingga segi sosial. Dahulu,
seorang siswa atau pelajar haruslah selalu mengikuti tatap muka di dalam kelas,
kini di era globalisasi saat ini, sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap
muka tetapi bisa juga menggunakan jasa internet, dan lain sebagainya. Di bidang
ekonomi, teknologi dapat kita rasakan manfaatnya yaitu :
a. Menumbuhkan
ekonomi yang semakin tinggi
b. Terjadinya
industrialisasi
c. Produktifitas
dunia industri semakin meningkat
Dampak
negatif dari teknologi antara lain :
a. Kemerosotan
moral di kalangan warga masyarakat
b. Merubah
pola interaksi antar manusia yang berubah
Contohnya,
dahulu masyarakat sering duduk bersama atau melakukan ramah-tamah kepada sanak
keluarga secara langsung. Tapi saat ini, masyarakat lebih banyak menggunakan
teknologi untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga bisa dikatakan, jaman
sekarang lebih banyak orang yang memiliki sifat autis atau sibuk dengan
teknologi dan melupakan sosialisasi dengan lingkungan sekitar.
c. Dampak
terhadap perilaku dari manusia penciptanya. Teknologi membuat penikmatnya
dianggapi sikap over confidence dan
superioritas tidak saja terhadap alam lingkungan melainkan pula terhadap
sesamanya. Melalui teknologi, kita dapat berkomunikasi dengan teman maupun
keluarga yang sangat jauh.
Kehidupan
masyarakat pedesaan berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan ini berasal
dari adanya perbedaan mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan
adanya dampak terhadap hubungan atau sosialisasi di kehidupan sehari-hari.
Berbicara mengenai masyarakat pedesaan dan perkotaan, sesungguhnya berbicara
tentang sistem hubungan antara unsur yang membentuknya. Masyarakat desa maupun
kota masing-masing dapat diperlakukan sebagai sistem jaringan hubungan yang
kekal dan penting serta dapat pula dibedakan masyarakat yang bersangkutan
dengan masyarakat yang lain. Oleh karena itu, mempelajari suatu masyarakat
berarti dapat berbicara soal struktur sosial. Dalam berinteraksi misalnya,
masyarakat desa dan kota memiliki perbedaan dalam bersosialisasi. Perbedaan
tersebut yaitu :
a.
Masyarakat pedesaan
lebih sedikit jumlahnya dan tingkat mobilitas sosialnya rendah, sehingga kontak
pribadi per individu lebih sedikit. Begitu pula dalam penggunaan teknologi yang
lebih sedikit.
b.
Dalam kontak sosial
berbeda secara kuantitatif maupun kualitatif. Penduduk kota lebih sering
melakukan interaksi tetapi cenderung formal sepintas lalu, dan tidak bersifat
pribadi, tetapi melalui tugas atau kepentingan yang lain. Di desa kontak sosial
terjadi lebih banyak dengan tatap muka, ramah-tamah, dan pribadi. Selain itu,
daerah jangkauan kontak sosialnya biasanya terbatas dan sempit. Di kota kontak
sosial lebih tersebar pada daerah yang luas, melalui perdagangan, perusahaan,
industri, pemerintahan, pendidikan, agama, dan sebagainya.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi membawa pengaruh besar khususnya
pada masyarakat yang tinggal di pedesaan. Hal ini ditandai dengan digunakannya
alat-alat elektronik yang bertujuan untuk memberi dan mendapatkan informasi.
Masyarakat desa yang umumnya kita kenal dengan masyarakat yang terpinggirkan,
kini ikut menerima teknologi seperti yang dirasakan masyarakat perkotaan.
Sebagian masyarakat desa adalah masyarakat yang hidup harmonis, rukun, tentram
dan hidup dengan saling membantu satu sama lain (gorong royong). Suatu hal yang
masih jarang ditemui di masyarakat kota. Namun, dengan adanya teknologi, budaya
ini juga semakin susah dilakukan oleh masyarakat desa. Mereka yang dahulu suka
bergotong royong memanen padi secara berkelompok, sekarang sudah jarang bersama
kembali. Hal ini dikarenakan masuknya alat-alat berteknologi canggih dan
ditambah dengan sosialisasi penggunaan alat-alat tersebuh sehingga dengan
mudahnya pekerjaan yang semestinya dilakukan bergotong royong, kita dapat
dikerjakan sendiri. Tentu saja hal ini dianggap keuntungan yang lebih besar
karena tidak perlu memborong pekerja dan menyewanya sehingga keuntungan yang
didapatkan harus dibagi-bagi.
Dampak
ini secara tidak langsung memunculkan Kesenjangan Sosial. Hal ini terjadi
akibat masyarakat yang jarang berinteraksi dan berkomunikasi seperti biasanya
dengan masyarakat lain. Hadirnya televisi membuat masyarakat jarang bertemu di pos ronda,
kehadiran sepeda motor membuat masyarakat jarang berjalan kaki bersama ke sawah
atau ladang, kehadiran telepon genggam membuat masyarakat jarang bertatap muka
saat berbicara.
Sementara
pada masyarakat kota, teknologi komunikasi dapat membuat interaksi sosial
mereka menjadi berbeda. Orang yang jauh menjadi dekat, tetapi yang dekat
menjadi jauh. Hal ini dapat dijelaskan karena adanya teknologi telepon genggam
yang menjadikan penggunanya menjadi autis atau sibuk dengan dirinya sendiri.
Contohnya, Andi adalah seseorang yang sangat bergantung dengan telepon
genggamnya. Semua kebutuhannya selama ini dibantu oleh fitur di telepon
genggamnya. Ia menjadi seseorang yang sangat aktif. Berkomunikasi dengan
teman-temannya. Tetapi ketika Andi bertemu teman-temannya, ia masih sibuk dengan
dunianya sendiri di telepon genggam. Selain itu, masyarakat kota juga menjadi
lebih individual dibandingkan dengan masyarakat desa. Sosialisasinya dengan
teman, tetangga, hingga keluarga tidak terlalu dekat dan harmonis.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Masyarakat
desa dan masyarakat kota memiliki cara dan aturan yang berbeda dalam
berkomunikasi atau bersosialisasi dengan sekitarnya. Kehadiran teknologi
komunikasi di tengah-tengah masyarakat desa dan kota agaknya merupakan hal yang
sangat berguna dan sangat bermanfaat untuk membantu kebutuhan masyarakat.
Tetapi, teknologi komunikasi sama seperti satu mata uang dengan dua sisi yang
berbeda. Selain membantu kebutuhan manusia, teknologi komunikasi sedikit demi
sedikit juga merubah interaksi dan sosiologi masyarakat desa dan kota. Budaya
masyarakat desa yang dahulu suka bergotong royong memanen padi secara
berkelompok, sekarang sudah jarang dilakukan bersama kembali. Serta masih
banyak lagi yang dilakukan. Selain itu, bagi masyarakat kota, teknologi komunikasi
juga membuat interaksi sosial mereka menjadi berbeda. Mereka menjadi autis,
sibuk dengan dirinya sendiri.
4.2
Saran
Teknologi
komunikasi memang diciptakan sebagai alat bantu bagi masyarakat dalam melakukan
aktifitasnya setiap hari. Tetapi, harus disadari bahwa manusia tetap merupakan
makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Kita masih harus
bersosialisasi dengan masyarakat di luar kebutuhan kita akan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Noegroho
Agoeng, 2010. Teknologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sunarto,
2004. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Lembaga penerbit FEUI
Muchlis,
2011. Dampak Sosial Teknologi Komunikasi. [blog] diambil dari http://www.slideshare.net/muchlissoleiman/dampak-sosial-teknologi-komunikasi.
Di akses pada 26 Maret 2014
Anonim,
2011. Perbedaan masyarakat kota dengan desa. [blog] diambil dari http://bloggerbukancafe.blogspot.com/2011/11/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-desa.html.
Di akses pada 26 Maret 2014
Munandar,
Soelaeman, 1987. Ilmu Sosial Dasar Teori & Konsep Ilmu Sosial. Bandung: PT.
Refika Aditama
Burhan,
2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi Di Masyarakat. Jakarta: Kencana
EmoticonEmoticon