Essential Fatty Acid (EFA) atau sering disebut asam lemak
esensial, merupakan lemak penting yang dibutuhkan oleh tubuh yang harus
diperoleh dari makanan. Istilah ini mengacu pada jenis asam lemak yang
dibutuhkan dalam proses biologis dan bukan yang hanya berfungsi sebagai bahan
bakar.
Pada dasarnya, asam lemak esensial merupakan asam lemak tak jenuh yang berasal dari asam linolenat, linoleat dan oleat. Omega-9 (berasal dari Asam Oleat) dalam hal ini sifatnya perlu namun tidak esensial, karena dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu, EFA dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu Omega-3 (Asam Linolenat) dan Omega-6 (Asam Linoleat). Angka yang mengikuti “omega-“ mewakili posisi dari ikatan rangkap pertama, terhitung dari kelompok pangkalan metil pada molekul.
Fungsi EFA
Asam lemak esensial berfungsi mendukung sistem kardiovaskular, reproduksi, kekebalan tubuh serta susunan saraf. Tubuh manusia memerlukannya untuk membuat dan memperbaiki membran sel, memampukan sel untuk memperoleh nutrisi optimal serta mengeluarkan produk limbah yang membahayakan.
Fungsi utama lainnya adalah untuk memproduksi prostagladin, yang mengatur fungsi tubuh seperti denyut jantung, tekanan darah, penggumpalan darah, kesuburan, pembuahan serta memainkan peranan pada fungsi kekebalan tubuh dengan mengatur peradangan dan mendorong tubuh untuk melawan infeksi. Tidak hanya itu, asam lemak esensial ini juga dibutuhkan untuk pertumbuhan yang tepat bagi anak, terutama bagi perkembangan dan pendewasaan sistem sensorik yang netral, dengan situasi di mana anak lelaki memiliki kebutuhan yang lebih tinggi dari anak perempuan. Janin serta bayi yang mengkonsumsi ASI juga memerlukan pasokan asam amino esensial yang cukup melalui asupan makanan ibunya.
Asam lemak esensial berfungsi mendukung sistem kardiovaskular, reproduksi, kekebalan tubuh serta susunan saraf. Tubuh manusia memerlukannya untuk membuat dan memperbaiki membran sel, memampukan sel untuk memperoleh nutrisi optimal serta mengeluarkan produk limbah yang membahayakan.
Fungsi utama lainnya adalah untuk memproduksi prostagladin, yang mengatur fungsi tubuh seperti denyut jantung, tekanan darah, penggumpalan darah, kesuburan, pembuahan serta memainkan peranan pada fungsi kekebalan tubuh dengan mengatur peradangan dan mendorong tubuh untuk melawan infeksi. Tidak hanya itu, asam lemak esensial ini juga dibutuhkan untuk pertumbuhan yang tepat bagi anak, terutama bagi perkembangan dan pendewasaan sistem sensorik yang netral, dengan situasi di mana anak lelaki memiliki kebutuhan yang lebih tinggi dari anak perempuan. Janin serta bayi yang mengkonsumsi ASI juga memerlukan pasokan asam amino esensial yang cukup melalui asupan makanan ibunya.
Dampak Kekurangan EFA
Rasio asupan asam lemak omega-6 berbanding omega-3 yang ideal adalah diantara 1:1 dan 4:1, sedangkan kebanyakan orang hanya memperoleh rasio diantara 10:1 dan 25:1. Minimun konsumsi asam linolenat (Omega-3) dan linoleat (omega-6) yang sehat lewat makanan bagi orang dewasa adalah masing-masing 1,5 gram sehari.
Rasio asupan asam lemak omega-6 berbanding omega-3 yang ideal adalah diantara 1:1 dan 4:1, sedangkan kebanyakan orang hanya memperoleh rasio diantara 10:1 dan 25:1. Minimun konsumsi asam linolenat (Omega-3) dan linoleat (omega-6) yang sehat lewat makanan bagi orang dewasa adalah masing-masing 1,5 gram sehari.
Kekurangan Asam lemak esensial dan Omega 6/3 yang tidak
seimbang dihubungkan dengan kondisi kesehatan yang serius seperti jantung,
kanker, resistensi insulin, lupus, skizofrenia, depresi, depresi
pascamelahirkan, penuaan dini, stroke, kegemukan, diabetes, arthritis, ADHD dan
penyakit alzhemeir, dan lainnya.
Omega-3 (Asam Linolenat)
Asam Alfa Linoleat (ALA) merupakan asam lemak omega-3 yang utama. Pada manusia sehat, zat ini akan diubah menjadi asam eicosapentaenoic (EPA) dan kemudian menjadi asam docosahexaenoic (DHA). EPA beserta GLA, yang disintesis dari asam linoleat (omega-6), kemudian diubah menjadi senyawa seperti hormon yang dikenal sebagai eikosanoid , yang membantu dalam banyak fungsi tubuh termasuk fungsi organ vital dan aktivitas intraseluler.
Asam Alfa Linoleat (ALA) merupakan asam lemak omega-3 yang utama. Pada manusia sehat, zat ini akan diubah menjadi asam eicosapentaenoic (EPA) dan kemudian menjadi asam docosahexaenoic (DHA). EPA beserta GLA, yang disintesis dari asam linoleat (omega-6), kemudian diubah menjadi senyawa seperti hormon yang dikenal sebagai eikosanoid , yang membantu dalam banyak fungsi tubuh termasuk fungsi organ vital dan aktivitas intraseluler.
Omega-3 digunakan dalam pembentukan dinding sel, membuat
mereka lentur dan fleksibel, serta meningkatkan sirkulasi dan penyerapan
oksigen dan fungsi sel darah merah. Kekurangan omega-3 akan mempengaruhi
penurunan daya ingat
dan kemampuan mental, kesemutan pada saraf, penglihatan buruk, memperlambat
pertumbuhan bayi, dan masih banyak lagi.
Konsumsilah asam lemak esensial dalam jumlah yang cukup
tiap hari, agar Anda dapat terhindar dari berbagai penyakit yang dapat
mengganggu kesehatan dan aktivitas Anda.
EmoticonEmoticon