bagaimana kabar Bulan hari ini,?/
apakah masih bersinar seperti hari-hari sebelumnya.
semoga engkau masih tetap berada dilindungan tuhan.
Bulan, coba pikir apa kah yang kita lakukan ini sesuai dengan komitmen sebelumnya.
tekat untuk saling memperbaiki satu-sama lain.
bercita-cita untuk berjalan beriring dengan syariat islam
tapi apa yang sebenarnya terjadi.???
akhir2 ini aku yang kau anggap sebagai mengobat hati
seakan menjadi sosok yang sulit
muncul beberapa kebimbangan disaat kebersamaan kita berjalan triwulan pertama.
apakah ini akan berlanjut dan komitmen kembali dipertahankan.?/
ataukah sebuah keputusan baru akan terbentuk seiring rasa bimbang yang menghantui.
mungkin semuanya perlu diperbincangkan dengan hati yang bersih dan pikiran yang matang.
aku tidak ingin menjadi orang yang ketergantungan. ketergantungan untuk menunggu bunyi dering tponsel yang tak kunjung datang. mana sosok dahulu yang selalu terbangun sebelum suara kokok ayam berbunyi, mana sosok yang mandari yang mampu melakukan hal sendiri....
bagaimana caranya agar ada atau tidaknya dering ponsel itu, aku tetap bangun dan menjalankan syariat yang sudah menjadi kewajiban.
disisi yang lain, kehadiran bulan telah membangunkan tidur di waktu pagi ku,
ia bagaikan Malaikat kecil yang berkelana saat subuh
membuat waktu pagi menjadi lebih bermakna
sebuah hal yang sangat berguna dan bermanfaat.
tapi itu terus saja menjadi kebimbangan dan gejolah hati yang cukup kuat.
itu sebabnya beberapa hari pada minggu ini jarak kita sedikit menjauh bak daun yang perlahan runtuh dan gugur dari pepohonan lalu terbang dibawa angin.
tapi yang harus diingat, ini terasa kuat bukan karena sosok yang lain, tapi ini sudah mulai terasa satu bulan belakangan.
mungkin tanpa disadari kau juga telah merasakannya Bulan.
tolong, berikan aku jawaban atas kebimbangan ini..
apakah ini hasil dari beberapa harapan yang telah engkau tuliskan kepada Tuhan.
mungkin hanya engkau dan Tuhan yang memahaminya.
yang pasti apa yang telah engkau lakukan ini telah membuat beberapa pemikiran terdahulu luntur dan mengajarkan ku akan pentingnya menjaga komunikasi kepda orang lain.. tapi itu yang tidak bisa ku kirimkan padamu.. hanya sebuah kekecewaan dan Kekwatiran yang terus menerus melintas antara aku dan Kau.
Tetaplah Menjadi Orang yang kuat dan Menjadi Insan yang berguna bagi Orang Lain.
La Tahzan.... Jangan Bersedih...
Simpan Air Matamu untuk Mengirimkan Surat Kepada Tuhan.
sampaikan Salam ku untuk seluruh menghuni negeri yang tersebar di Alam Semesta dan Seisinya.
Semoga Tuhan senantiasa mengiringi setiap Langkahmu...
EmoticonEmoticon