Setiap aktivitas perusahaan yang melibatkan kegiatan ekonomi maka konsekuensi yang didapat adalah harus mampu mewujudkan tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin dengan pengeluaran biaya yang minimum. Prinsip ekonomi tersebut kemudian diinterpretasikan kedalam lingkungan perusahaan, terlebih khususnya perusahaan manufaktur yang memiliki banyak penggunaan biaya dalam kegiatan operasionalnya, seperti biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja, overhead, dan lain.
Oleh karena hal tersebut, maka sebelum penjelasan lebih lanjut, kami akan menguraikan sedikit mengenai pengertian dari perilaku biaya yang mana pendefisian tersebut berdasarkan dari pemikiran beberapa tokoh dan pendapat kami sendiri, berikut pengertian dari perilaku biaya.
Pada hubungannya perilaku biaya itu berasal dari dua kata, yaitu perilaku dan biaya. Yang mana maksud dari keduanya sangat berbeda meskipun dalam satu konteks kegiatan ekonom. Menurut Soekidjo Notoadmojo Perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan dan reaksi atau respon seseorang terhadap suatu objek. Menurut Mulyadi Biaya adalah Pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam bentuk uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan dalam buku Akuntansi manajemen karangan Baldric Siregar, dkk (2013:73) bahwa pengertian dari perilaku biaya adalah pola yang menggambarkan bagaimana jumlah biaya bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis.
B. Jenis-jenis Perilaku Biaya
Jika kita berbicara mengenai perilaku, maka konsekuensinya kita harus tahu apa saja yang termasuk kedalam perilaku tersebut begitupun dengan biaya, jika dalam hal ini kita membicarakan biaya, maka kita harus tahu apa saja yang termasuk kedalam kategori biaya tersebut, berikut beberapa jenis-jenis perilaku biaya :
a. Biaya Variabel ( Variable Cost )
Biaya variable adalah Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan aktivitas dan volume produksi, sementara jumlah perunitnya tidak berubah. Berdasarkan definisi di atas dapat ditekankan bahwa :
· Biaya variable total berubah proporsional dengan perubahan aktivitas
· Biaya variable per uni tidak berubah walaupun aktviitas berubah
b. Biaya Tetap ( Fixed Cost )
Biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh tingkat aktivitas dalam kisaran relevan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dinyatakan bahwa :
· Jumlah biaya tetap total tidak berubah dalam kisaran relevan tertentu meski tingkat aktivitas berubah
· Biaya tetap per unit berubah dengan berubahnya tingkat aktivitas
c. Biaya Campuran ( Mixed Cost )
Biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel sekaligus biaya tetap.
C. Sumber Daya, Aktivitas, dan Perilaku Biaya
Sumber daya merupakan unsure ekonomis yang membuat perusahaan dapat melakukan aktivitasnya, pada perusahaan manufaktur, sumber daya yang meliputi seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, kelistrikan, mesin, dan peralatan. Apabila perusahaan memperoleh sumber daya, berarti bahwa perusahaan memperoleh kemampuan atau kapasitas untuk melakukan aktivitas. Kapasitas aktivitas yang diperoleh perusahaan disesuaikan dengan tingkat aktivitas yang dilakukan.
a. Sumber Daya Fleksibel
Sumber daya fleksibel adalah sumber daya yang diperoleh saat diperlukan dan tidak membutuhkan komitmen jangka panjang. Sumber daya fleksibel dapat dikategorikan sebagai biaya variable karena diskresi (kebijakan) manajemen. Dengan demikian, biaya variable dapat di klasifikasi menjadi :
· Biaya variabel teknis (engineered variable cost)
Biaya variabel yang memilikihubungan teknis yang nyata dengan aktivitas mengonsumsi biaya tersebut.
· Biaya variabel diskresioner (discretionary variable cost )
Biaya variabel yang tidak memiliki hubungan teknis yang nyata dengan aktivitas yang mengonsumsi biaya tersebut.
b. Sumber Daya terikat
Sumber daya terikat adalah sumber daya yang diperoleh dimuka tanpa mempertimbangkan apakah sumber daya yang tersedia tersebut sepenuhnya habis digunakan atau tidak. Biaya tetap ini dikategorikan menjadi :
· Biaya tetap terikat (committed fixed cost)
Biaya yang muncul karena keputusan investasi pada fasilitas, peralatan, bangunan, dan investasi asset lainnya yang tidak dapat diubah secara signifikan dalam jangka pendek tanpa melakukan perubahan fundamental.
· Biaya Tetap diskresioner (discretionary fixed cost)
Biaya yang muncul dari diskresi manajemen untuk membelanjakan biaya dalam jumlah tertentu tanpa dipengaruhi besar kecilnya aktivitas perusahaan.
c. Biaya Bertahap
Biaya bertahap adalah biaya yang bersifat tetap pada kisaran aktivitas tertentu dan bersifat variabel antarkisaran aktivitas. Terkait dengan tingkat aktivitas, biaya variabel dikategorikan menjadi :
· Biaya variabel murni (true variable cost )
Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sepenuhnya secara proporsional mengikuti perubahan aktivitas.
· Biaya variabel bertahap (step variable cost)
Biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dalam kisaran aktivitas tertentu dan berubah sesuai dengan perubahan aktivitas setelah kisaran aktivitas tersebut dilewati.
d. Implikasi – implikasi untuk Pengendalian dan Pengambilan Keputusan
Model berdasarkan aktivitas yang diuraikan diatas dapat memperbaiki pengendalian manajerial dan pengambilan keputusan. Sistem pengendalian operasional mendorong para manajer untuk lebih memperhatikan pengendalian atas penggunaan dan pengeluaran sumber daya. Model penggunaan sumber daya berdasarkan aktivitas juga memungkinkan para manajer untuk menghitung perubahan pasokan dan permintaan suber daya yang disebabkan oleh implementasi keputusan untuk menbuat atau membeli suku cadang, menerima atau menolak pesanan khusus, dan untuk mempertahankan atau menghilangkan lini produk
D. Metode Pemisahan Biaya Campuran
Biaya campuran mengandung unsur biaya variabel sekaligus biaya tetap. Agar analisis dan estimasi biaya lebih baik, maka biaya campuran ini harus dipisahkan kedalam biaya variabel dan biaya tetap. Apabila unsur biaya variabel dan biaya tetap yang ada dalam biaya campuran tidak dipisahkan, maka pengategorian perilaku biaya tidak dapat dilakukan dengan tepat. Padahal pengategorian perilaku biaya yang tepat diperlukan untuk proses manajerial yang baik. Ada tiga pendekatan yang lazim digunakan dalam memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam biaya campuran. Ketiga metode tersebut adalah :
1. Metode Grafik
Salah satu cara untuk menganalisis biaya adalah dengan menggambar biaya tersebut dalam grafik. Grafik biaya mencerminkan sebaran biaya untuk berbagai tingkat aktivitas. Grafik biaya digambar dengan sumbu horizontal menunjukan tingkat aktivitas dan sumbu vertical menunjukan tingkat biaya.
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah
Alternative lain selain metode grafik untuk mengestimasi elemen variabel dan tetap biaya campuran adalah metode titik tertinggi dan terendah (highest and lowest point method). Metode titik tertinggi dan terendah adalah metode estimasi unsur variabel dan tetap biaya campuran dengan mengidentifikasi biaya yang berubah dan biaya yang tidak berubah dengan adanya perubahan aktivitas antara aktivitas tertinggi dan aktivitas terendah.
3. Metode Regresi Kuadrat Terkecil
Metode regresi kuadrat terkecil (least squares regression method) adalah metode estimasi unsur variabel dan tetap biaya campuran dengan meregresi aktivitas terhadap biaya aktivitas tersebut. Metode ini mengasumsikan bahwa hubungan anatara aktivitas dan biaya bersifat linear.
1. Penggunaan Program Regresi
Langkah pertama dalam penggunaan computer untuk menghitung koefisien regresi adalah memasukkan data. Selanjutkan jalankan regresi, dalam Excel fungsi regresi terdapat dalam menu “tools”, kemudian pilih “add in” dan tambahkan “data analysis” klik dan pilih “regression”. Ketika layar regression muncul, kita dapat memberitahu letak variabel terikat dan bebas. Terakhir beri perintah pada computer di mana meletakkan output.
2. Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar:
a. Batasan Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.
b. Sumber daya dan ukuran output
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.
Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang terkait, yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas. Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:
a) Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku.
b) Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin
3. Keandalan Rumus Biaya
a) R Kuadrat – Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau R kuadrat adalah persentase variabilitas variabel terikat yang dijelaskan oleh suatu variabel bebas. Persentase ini merupakan ukuran goodness of fit. Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang dijelaskan, semakin bak garisnya. Karena koefisien determinasi tersebut merupakan persentase variabilitas yang dijelaskan, nilainya berkisar antara 0-1. Tidak ada batasan yang jelas untuk koefisien determinasi yang baik dan buruk. Yang pasti, semakin dekat R kuadrat ke-1, semakin baik garisnya.
b) Koefisien Korelasi
Ukuran alternatif untuk goodness of fit adalah koefisien korelasi, yaitu akar dari koefisien determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai koefisien korelasinya dapat berkisar antara -1 dan +1. Jika koefisien korelasinya positif, maka kedua variabelnya bergerak menuju arah yang sama dan terdapat korelasi positif. Korelasi positif sempurna akan menghasilkan nilai 1 untuk koefisien korelasi. Di lain pihak, jika koefisien korelasinya negatif, maka kedua variabel bergerak menuju arah yang dapat diprediksi, tetapi berlawanan arah. Korelasi negatif sempurna akan menghasilakan koefisien korelasi sebesar -1. Nilai koefisien yang mendekati nol mengidentifikasi tidak adanya korelasi
4. Regresi Berganda
Satu cost driver mungkin tak cukup menjelaskan variabilitas perilaku biaya aktivitas. Dalam hal ini, penambahan variabel tambahan dlm persamaan dpt meningkatkan kemampuannya memprediksi activity cost serta memberi pemahaman ttg cara pengelolaan activity cost. Regresi berganda mrp perluasan kuadrat terkecil yg melibatkan dua/lebih variabel.
5. PertimbanganManajerial
Pemisahan biaya tetap dan variabel dapat menggunakan pertimbangan manajerial.Keunggulannya terlatak pada kemudahannya. Pertimbangan manajerial digunakanmemperhatikan faktor pengalaman manajer, potensi kesalahan, pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan yg berkaitan.
Kesimpulan
Setiap aktivitas perusahaan yang melibatkan kegiatan ekonomi maka konsekuensi yang didapat adalah harus mampu mewujudkan tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin dengan pengeluaran biaya yang minimum. Prinsip ekonomi tersebut kemudian diinterpretasikan kedalam lingkungan perusahaan, terlebih khususnya perusahaan manufaktur yang memiliki banyak penggunaan biaya dalam kegiatan operasionalnya, seperti biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja, overhead, dan lain-lain.
Jika kita berbicara mengenai perilaku, maka konsekuensinya kita harus tahu apa saja yang termasuk kedalam perilaku tersebut begitupun dengan biaya, jika dalam hal ini kita membicarakan biaya, maka kita harus tahu apa saja yang termasuk kedalam kategori biaya tersebut.
Hardianto, deni : Makalah Akuntansi Manajemen. ( www. Perilaku organisasi )
EmoticonEmoticon