Selamat datang Maret

23.15 0

Selamat datang kembali "Maret" setelah Februari melintas dan menuntaskan tugasnya menjadi Bulan dengan cerita" yang panjang. Banyak hal yang terjadi sebelum engkau hadir kembali menjadi setitik waktu. 

Beiringan kabar bahagia terdengar dengan begitu ramai, tak sedikit juga cerita tentang kegelisaan muncul dikalangan mereka. Dua energi tersebut akan tetap menjadi positif andai didasari dengan rasa Syukur dan tetap berbahagian dalam kondisi apapun. Itulah bagian dari Skenario Kehidupan yang harus dilalui sebagai Makhluk Nya.

Tentang Hidup, apa yang membedakan tingkah laku seseorang dengan orang lain ketika ia berjalan di dunia ?

Ya, "Manajemen akan pengendalian Hawa Nafsu" adalah jawaban terbaik dari semua presepsi yang muncul. 
Nafsu mempengaruhi manusia untuk berbuat baik atau buruk, Nafsu yang membuat rasa tergesa" diantara cepat atau lambat serta Nafsu juga yang membuat akal menjadi sebuah organ yang tak dihargai. Nafsu akan tertawa besar ketika manusia ikut akan perintah yang ia wasiatkan. Sungguh, Ia merupakan lawan yang paling berat untuk di taklukkan. 

Hukum dunia membuat 2 sisi yang saling berlawanan seperti Kelahiran dan Kematian, Kebahagian dan Kegelisahan, Suka dan Duka, Awal dan Akhir, Timbul dan Tenggelam, Hitam dan Putih, dan lain sebagainya. Datang dan Pergi silih berganti diantara ruang dan waktu. 

Itulah Takdir, bagian dari kenyataan yang diciptakan sang Pemilih Alam Semesta. Sebagian ada yang dapat berubah dengan Usaha dan Pengorbanan. Sebagian yang lain akan terjadi tepat pada waktu yang telah ditetapkan Nya

Tetap lah Tersenyum, Bersyukur dan Bersemangat dalam menjalankan tugas sebagai makhluk ciptaan Nya, serta Terus berjuangan agar tidak keluar dari Esensi Tujuan yang tergambar dalam Angin yang menerbangkan _ 50|56 «

"Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang beruntung dikehidupan selanjutnya. Amin" 😊

Surat Bulan untuk Alam Semesta

20.53 0
Selamat pagi Bintang,

bagaimana kabar Bulan hari ini,?/
apakah masih bersinar seperti hari-hari sebelumnya.
semoga engkau masih tetap berada dilindungan tuhan.

Bulan, coba pikir apa kah yang kita lakukan ini sesuai dengan komitmen sebelumnya.
tekat untuk saling memperbaiki satu-sama lain.
bercita-cita untuk berjalan beriring dengan syariat islam

tapi apa yang sebenarnya terjadi.???
akhir2 ini aku yang kau anggap sebagai mengobat hati
seakan menjadi sosok yang sulit
muncul beberapa kebimbangan disaat kebersamaan kita berjalan triwulan pertama.

apakah ini akan berlanjut dan komitmen kembali dipertahankan.?/
ataukah sebuah keputusan baru akan terbentuk seiring rasa bimbang yang menghantui.
mungkin semuanya perlu diperbincangkan dengan hati yang bersih dan pikiran yang matang.
aku tidak ingin menjadi orang yang ketergantungan. ketergantungan untuk menunggu bunyi dering tponsel yang tak kunjung datang. mana sosok dahulu yang selalu terbangun sebelum suara kokok ayam berbunyi, mana sosok yang mandari yang mampu melakukan hal sendiri....
bagaimana caranya agar ada atau tidaknya dering ponsel itu, aku tetap bangun dan menjalankan syariat yang sudah menjadi kewajiban.

disisi yang lain, kehadiran bulan telah membangunkan tidur di waktu pagi ku,
ia bagaikan Malaikat kecil yang berkelana saat subuh
membuat waktu pagi menjadi lebih bermakna
sebuah hal yang sangat berguna dan bermanfaat.


tapi itu terus saja menjadi kebimbangan dan gejolah hati yang cukup kuat.
itu sebabnya beberapa hari pada minggu ini jarak kita sedikit menjauh bak daun yang perlahan runtuh dan gugur dari pepohonan lalu terbang dibawa angin.
tapi yang harus diingat, ini terasa kuat bukan karena sosok yang lain, tapi ini sudah mulai terasa satu bulan belakangan.
mungkin tanpa disadari kau juga telah merasakannya Bulan.

tolong, berikan aku jawaban atas kebimbangan ini..
apakah ini hasil dari beberapa harapan yang telah engkau tuliskan kepada Tuhan.
mungkin hanya engkau dan Tuhan yang memahaminya.

yang pasti apa yang telah engkau lakukan ini telah membuat beberapa pemikiran terdahulu luntur dan mengajarkan ku akan pentingnya menjaga komunikasi kepda orang lain.. tapi itu yang tidak bisa ku kirimkan padamu.. hanya sebuah kekecewaan dan Kekwatiran yang terus menerus melintas antara aku dan Kau.

Tetaplah Menjadi Orang yang kuat dan Menjadi Insan yang berguna bagi Orang Lain.
La Tahzan.... Jangan Bersedih...

Simpan Air Matamu untuk Mengirimkan Surat Kepada Tuhan.
sampaikan Salam ku untuk seluruh menghuni negeri yang tersebar di Alam Semesta dan Seisinya.
Semoga Tuhan senantiasa mengiringi setiap Langkahmu...

HUMAS : Peran dan Fungsinya.

06.44 1
Dalam melaksanakan tuags dan fungsi dalam sebuah instansi atau perusahaan, tentunya seorang Humas memiliki peran dan fungsi dan akan membawa instansi yang ditempati manjadi lebih baik, berikut adalah peran dan fungsi Humas yang dapat dijadikan referensi .
Mengacu pada pendapat Ruslan (2007:20), bahwa  humas mempunyai empat peran utama yaitu:
1.  Communication Tehnician (Teknisi Komunikasi)
Beberapa praktisi Public Relation memasuki dunia ini sebagai teknisi. Pada tahap ini sangat diperlukan kemampuan jurnalistik dan komunikasi. Praktisi PR diarahkan untuk berperan sebagai penulis, menulis news letter, menulis in house journal, menulis news release, menulis feature, dll. Praktisi PR dalam peran ini tidak hadir pada saat manajemen menemui kesulitan. Mereka tidak dilibatkan dalam manajemen sebagai pengambil keputusan. Peran mereka lebih ke arah penulisan tools dan mengimplementasikan program.
2.  Expert Prescriber (Penasehat Ahli)
Praktisi PR sebagai pendefinisi problem, pengembang program dan memiliki tanggungjawab penuh untuk mengimplementasikannya. Mereka sebagai pihak yang pasif. Manajer yang lainnya menyerahkan tugas komunikasi sepenuhnya ke tangan si "komunikasi" sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka yang lainnya.Tampaknya bangga karena PR semacam ini dianugerahi kepercayaan tinggi tetapi karena tidak adanya keterlibatan top manajemen dalam peran PR maka PR seolah terisolir dari perusahaan. Ia sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Di pihak manajemen mereka juga menjadi sangat tergantung kepada PR nya. Mereka menjadi minim komitmen kepada tugas – tugas PR, padahal seperti diketahui seharusnya tugas PR harusnya dilakukan oleh semua orang yang ada dalam sebuah perusahaan,
Dalam hal diffusi peran dan fungsi PR sehingga mereka paham spirit perlunya PR bagi perusahaan menjadi rendah dan tidak akan tersosialisasi bahkan terburuk akan hilang kepercayaan top manajemen akan fungsi PR bagi sebuah organisasi. Hal ini akan terjadi apabila top manajemen banyak merasa dikecewakan oleh PR yang dianggap mereka sebagai pakar.
3.    Communication Facilitator (Fasilitator Komunikasi)
Public Relation sebagai pendengar setia dan pemberi informasi. Mereka sebagai penghubung, interpreter dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka mengelola two way communicationnya dengan cara membuka rintangan komunikasi yang ada dan yang terjadi. Tujuannya dalam hal ini adalah untuk menyediakan kebutuhan dua belah pihak akan informasi, membuat kesepakatan yang melibatkan minat kedua belah pihak.
Para pelaku dengan peran ini menempatkan dirinya sebagai sumber informasi dan sebagai kontak antara organisasi dan publiknya. Sebagai wasit dari interaksi, memantapkan agenda yang akan didiskusikan antara dua belah pihak, menyimpulkan pandangan, bereaksi terhadap kasus, membantu partisipan mendiagnosa masalah, membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan komunikasi.
4.    Problem Solving Facilitator (Fasilitator memecahan masalah)
Dalam peran ini Praktisi PR berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Mereka menjadi bagian dalam manajemen stratejik perusahaan. Bergabung dengan konsultan mulai dari awal direncanakan program hingga evaluasinya. Membantu manajemen menerapkan PR sebagai tahapan fungsi manajemen yang sama dengan kegiatan manajemen yang lain.
PR berfungsi sebagai bagian penting penganalisis situasi, memiliki peran yang intens dalam pengembangan prosedur, kebijakan, produk dan aksi perusahaan. Mereka juga memiliki power mengubah sesuatu yang seharusnya diubah. Mereka harus terlibat dalam segala bentuk perubahan organisasi. Melalui peran ini mereka menjadi paham spirit setiap program baik motivasi maupun tujuan mengapa program harus dilaksanakan, mereka mensupport perubahan strategis organisasi, keputusan yang sifatnya taktis dan memiliki komitmen pada perubahan dan mampu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan program.
Mereka dimasukkan sebagai tim manajemen karena mereka mampu menunjukkan kemampuan dan nilai dalam membantu manajemen menangani serta menyelesaikan permasalahan.
Jika keempat peran ini dapat dilaksanakan oleh humas maka kinerja humas akan berjalan secara maksimal karena dengan demikian humas dapat menjalankan fungsi-fungsinya secara lebih baik, namun masih banyak instansi yang praktisi humas hanya menjalankan peranan teknisi karena apa yang mereka lakukan sudah ditentukan oleh bagian lain dalam instansi.
Fungsi humas adalah membantu manajemen dalam melakukan kebijakan-kebijakan yang diberikan dan mengembangkan hubungan yang baik dengan semua public. Seorang pimpinan dan staf humas, memberikan pelayanan yang baik kepada para eksekutif dalam kedudukannya sebagai penasehat diposisi pengoperasian untuk membantu institusi/organisasi dalam mengaplikasikan kebijakan yang diberikan.  
Menurut Elvinaro &  Soemirat  (2003 : 87) Public Relation merupakan bagian dari institusi yang berfungsi memelihara dan menumbihkan hubungan yang harmonis antara institusi dengan masyarakat umum atau publik. Fungsi Public Relation  juga menjaga hubungan yang baik didalam institusi, yaitu mencoba menjaga komunikasi yang baik  antara semua pegawai/karyawan  dengan top manajemen hingga pegawai/karyawan yang mempunyai pangkat paling rendah di istitusi tersebut.
Public Relation dalam sebuah institusi dapat di katakan berfungsi ketika Public Relation tersebut telah menunjukkan suatu kegiatan yang jelas dan dapat dimengerti masyarakat secara umum.

Menurut Djanaid (1993:24) dalam bukunya Public Relation dalam teori dan praktek Humas memiliki 2 Fungsi yaitu Fungsi Konstruktif dan Fungsi Korektif.
1.             Fungsi Konstruktif
Dalam Fungsi Konstruktif ini mendorong humas membuat aktifitas ataupun kegiatan-kegiatan yang terencana, berkelanjutan yang cenderung bersifat proaktif.
2.             Fungsi Korektif
Fungsi Korektif humas berperan seperti “Pemadam Kebakaran”. Apabila sebuah organisasi/lembaga terjadi masalah-masalah (krisis) dengan public, maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.

Menurut Anne Can Der Meiden  dalam Rumanti (2002 : 204)
Fungsi utama dari Public Relation yaitu :
1.      Menciptakan, membina hubungan yang harmonis antara institusi dengan publiknya baik public dalam institusi maupun publik luar institusi.
2.      Menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi, dan meningkatkan partisipasi publik.
3.      Menciptakan opini publik  yang menguntungkan bagi institusi dan publiknya.

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam Ruslan (2005 : 9)  Fungsi Public Relation Officer (PRO) dalam menjalankan tugas-tugas dan operasionalnya meliputi kegiatan sebgai berikut :
1.         Mendukung  kegiatan manajemen dalam mewujudkan tujuan institusi.
2.         Membina hubungan yang baik antara institusi dengan publik dalam dan publik luar.
3.         Memfasilitasi kegiatan komunikasi dua arah melalui penyebaran informasi dari institusi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada institusinya.
4.         Melayani kegiatan publik dan memberi masukan kepada pimpinan institusi untuk kepentingan umum.

Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai peran dan fungsi utama Public Relation yang pada intinya adalah sebagai berikut :
1.      Sebagai komunikator atau sarana penghubung antara institusi dengan publiknya.
2.      Membina Relationship, yaitu menumbuhkan dan menjaga hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan publiknya.
3.      Sebagai pendukung manajemen dalam menjalankan fungsinya untuk mewujudkan tujuan institusi.
4.      Membentuk Citra Institusi, artinya peranan Public Relation untuk menciptakan citra yang positif bagi institusi.

Humas : Pengertian dan Praktisi

02.55 0
Praktisi Humas / PR banyak melibatkan disiplin ilmu dan ini biasa berdampak terhadap banyak aspek. Kegiatan Humas adalah suatu  kegiatan yang mengalirkan pesan yang tepat kepada publik. Bagi praktisi Humas menjalin hubungan dengan publik sangatlah penting dan harus selalu dipelihara dan dibina dalam  kaitannya terhadap kepercayaan dan kepuasaan publik.
Menurut Lettimore, Baskin, Heiman dan Toth (2010 : 4) dalam bukunya “Public Relation Profesi dan Praktik” Humas adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan kepemimpinan dan mengatur organisasi/institusi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.  Para praktisi public relation berkomunikasi dengan masyarakat internal dan ekternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi anatara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga yang mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta pemahaman diantara konstutuen organisasi dan masyarakat.
Majelis Humas Dunia (World Assambly of Public Relation)mendefiniskan Humas Sebagai Berikut:
“Public Relations is the art and social science of analyzing  trand. Predicting their consequences, counseling organization leaders and impelenting plenned programs and action which serce both the organization’s and the public interest”  (Humas adalah seni dan ilmu sosial yang menganalisa kecendrungan, memperkirakan akibat-akibat, memberikan saran kepada pimpinan perusahaan, serta melakukan program tindakan terencana yang baik kepentingan organisasi dan khalayaknya).


Humas dapat berarti suatu usaha untuk membina hubungan yang baik dengan berbagai kelompok masyarakat dalam menghubungkan perusahaan dengan publik atau masyarakatnya yang dapat mempermudah perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Untuk memahami pengertian Humas / Public Relation secara lebih luas dan dalam dapat dilihat dari pernyataan Dr. Rex Harlow yang dikutip Ruslan (2007:16).
Public Relation adalah fungsi manajemen yang khas dalam mendukung pembinaan dan memelihara jalur bersama antara organisasi dengan publiknya melalui komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama yang melibatkan semua aspek dalam institusi/organisasi menjadi tahu mengenai respon dari opini publik.  Membuat penetapan dan membebankan tanggung jawab organisasi untuk melayani kepentingan publik serta mendukung organisasi dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara effektif dalam bertindak sebagai bentuk peringatan awal dalam membantu mengurangi ketidakpastian dan menggunakan penelitian sebagai sarana utama dalam melakukan komunikasi yang sehat.
Dari pernyataan yang dikemukanan Dr. Harlow terlihat bahwa aspek penting yang digunakan adalah Komunikasi. Komunikasi adalah kunci dalam melakukan hubungan dengan masyarakat bahkan ditegaskan pentingnya melakukan komunikasi yang sehat dan etis.

Sumber :

Lattimore, Dan, dkk. 2010. Public Relation: Profesi dan Praktik. Jakarta : Salemba Humanika

Komunikasi : Pengertian dan Proses

02.33 0



Komunikasi

1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicatus” yang bersumber dari kata communis yang memiliki makna “berbagi” atau “menjadi milik bersama” dari asal katanya komunikasi dapat diartikan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan kebersamaan atau kesamaan makna. 

Komunikasi adalah proses menginformasikan pesan yang disampaikan dalam bentuk simbol bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan dan prilaku (Mulyana, 2011).

Menurut Sofiaribowo (2013) Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi merupakan prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan terlihat tiada arti apabila tidak adanya komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Komunikasi adalah Proses yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling menginformasikan pesan dengan tujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku dan dikirim dengan simbol-simbol serta diinformasikan secara langsung atau dengan menggunakan media tertentu.


2 Proses Komunikasi
 Proses Komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan sehingga menciptakan suatu persamaan makna anatara keduanya. Proses komunikasi bertujuan unutk menciptakan komunikasi yang efektif.

Proses komunikasi yang dilakukan manusia Menurut Effendy (2009), adalah sebagai berikut:
1. Proses Komunikasi Tatap Muka
Komunikasi tatap muka atau komunikasi langsung, adalah proses komunikasi yang mana sumber pesan dan penerima pesan saling berhadapan dan dapat melihat secara langsung efek yang dihasilkan dari komunikasi yang dilakukan.

2. Proses Komunikasi Bermedia
Komunikasi bermedia adalah Proses komunikasi yang menggunakan alat atau sarana sebagai penyalur informasi kepada penerima pesan. Komunikasi seperti ini dilakukan apabila jarak antara sumber dan penerima pesan cukup jauh dan pesan yang disampainya untuk public yang banyak.

Menurut Suryodarmojo dalam Putri (2010) ada 3 pokok dalam berkomunikasi yaitu :
 • Komunikator : Orang yang menyampaikan
• Pesan : Hasil pikiran yang disampaikan
• Komunikan : Orang yang menerima

Proses berlangsungnya komunikasi menurut Soenarko Setyodarmodjo dalam Putri (2010 : 25) dapat digambarkan sebagai berikut :


Sumber :


Effendy, Onong Uchjana. 2009. Komunikasi Teori dan Praktek.. Bandung : Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy. 2011. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Putri, EDP. 2010. Upaya Public Relation PT Bank Mandiri Persero Tbk dalam mempertahankan the best service of excellence award. Jakarta. UPN “Veteran”  

Sofiaribowo. 2013. “Pengertian, Jenis, dan Proses Komunikasi” tersedia di https://sofiaribowo.wordpress.com/2013/06/22/pengertian-jenis-dan-proses-komunikasi/ [online] diakses 25 November 2015